Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto adalah Guru Besar bidang Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Beliau dilahirkan tanggal 5 Agustus 1959 di Surabaya, putra ke-5 dari sebelas bersaudara. Ayahnya yang sangat ia hormati adalah seorang pejuang di jaman kemerdekaan dan kemudian hingga akhir hayatnya mengabdikan diri pada TNI AL yang bertugas di Surabaya.
Belajar tentang ilmu farmasi mulai ditekuninya sejak tahun 1978 yaitu pada saat menimba ilmu di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Berbekal dari pendanaan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, beliau dapat menyelesaikan program Magister Ilmu Farmasi Universitas Airlangga pada tahun 1994, dan Program Doktornya juga ia selesaikan di Universitas Airlangga pada tahun 2000 dengan beasiswa dari URGE (University Research and Graduate Education).
Riset tentang khasiat teh mulai didalami sejak penulisan disertasinya yang berjudul “Hambatan Inisiasi Karsinogenesis oleh (-)-Epigalokatekin Galat Melalui Mekanisme Peningkatan Aktifitas O6-Alkilguanin-DNA Alkiltransferase (Suatu Pendekatan Biologi Molekuler untuk Mendapatkan Senyawa Penawar Karsinogen)” yaitu suatu riset yang mengungkap cara kerja kandungan teh, (-)-epigalokatekin galat (EGCG) dalam khasiatnya mencegah kanker. Telah dibuktikan bahwa EGCG dapat meningkatkan kerja suatu enzim yang bertugas memperbaiki DNA apabila terjadi kerusakan. Enzim ini akan segera memperbaiki kerusakan DNA apabila terdapat serangan dari senyawa-senyawa yang membahayakan tubuh dan memicu terjadinya kanker.
Seperti telah disampaikan dalam suatu hasil riset, bahwa dewasa ini setiap orang dalam satu hari bisa terjadi 5.000 kali terbentuknya sel yang akan menjadi kanker. Apabila sel ini tidak dapat diperbaiki kerusakannya, maka terjadilah potensi berkembangnya kanker. Oleh karena itu peran enzim perbaikan DNA (DNA repair enzyme) sangat penting untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat dan EGCG dari teh dapat meningkatkan aktivitas dari enzim perbaikan DNA ini. Mengapa setiap hari terbentuk sel-sel yang punya potensi menjadi kanker, hal ini disebabkan karena makanan yang masuk kedalam tubuh kita atau bisa juga beratnya polusi udara serta adanya radiasi gelombang elektromagnetik seperti sinar ultra violet, sinar X senyawa radioaktif dan sebagainya. Oleh karena itu, pengembangan teh hijau untuk mencegah kanker sangatlah tepat, bahkan diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kanker di Indonesia. Selain harga teh yang murah, teh juga dikenal aman untuk dikonsumsi setiap hari bahkan sampai tahunan atau puluhan tahun karena teh juga memberikan rasa segar untuk dinikmati. Khasiat anti oksidannya mencegah terjadinya penuaan dini dari semua organ tubuh sehingga angka harapan hidup dengan sehat bangsa Indonesia meningkat.
Prof temanku kena lupus, saat saya kasih meditea sekarang kondisinya kembali sehat. Ini juga mau tak kasihkan ke temanku, karna mamanya sekarang kena cA. Semoga bisa sembuh dengan meditea.
Lucky Andari
Teman saya kena CA Mastoid yang dulu pernah saya sampaikan itu saat ini kondisinya membaik dan sudah mulai sejak beberapa bulan lalu masuk kantor. Sebelumnya dia mundur dari kepala puskesmas karna kondisi tidak memungkinkan. setelah mengonsumsi mediatea beliau terasa segar dan saat ini sudah aktif lagi.
Dr.Indah Sampang
Assalamualaikum. Prof Djoko apa kabar? Ada kabar gembira dari teman saya di Bogor, yang dulu saya pesankan Meditea. Kanker parunya berangsur menyembuh. Alhamdulillah. Saya mau pesan lagi 20 pak buat beliau.
Yulinah
Prof temanku kena lupus, saat saya kasih meditea sekarang kondisinya kembali sehat. Ini juga mau tak kasihkan ke temanku, karna mamanya sekarang kena cA. Semoga bisa sembuh dengan meditea.
Lucky Andari
Teman saya kena CA Mastoid yang dulu pernah saya sampaikan itu saat ini kondisinya membaik dan sudah mulai sejak beberapa bulan lalu masuk kantor. Sebelumnya dia mundur dari kepala puskesmas karna kondisi tidak memungkinkan. setelah mengonsumsi mediatea beliau terasa segar dan saat ini sudah aktif lagi.
Dr.Indah Sampang
Assalamualaikum. Prof Djoko apa kabar? Ada kabar gembira dari teman saya di Bogor, yang dulu saya pesankan Meditea. Kanker parunya berangsur menyembuh. Alhamdulillah. Saya mau pesan lagi 20 pak buat beliau.
Yulinah
Prof temanku kena lupus, saat saya kasih meditea sekarang kondisinya kembali sehat. Ini juga mau tak kasihkan ke temanku, karna mamanya sekarang kena cA. Semoga bisa sembuh dengan meditea.
Lucky Andari
Hari ini aku mencoba meditea, maaf kemarin belum saya coba karna Faqiha masih ada banyak yang diminum dan Faqiha gak suka teh hijau. Lalu setelah ang diminum sudah habis baru saya coba meditea hari ini. Tapi faqiha gak mau kalau gak manis jadi saya kasih madu.Kata Faqiha malam ini, bun kok aku sudah gak sesak lagi nafasnya. biasanya aku agak gimana gitu nafasnya. Alhamdulillah saya senang banget tapi ada yang buat saya sedih banget. tapi ada yang buat saya sedih. jadi selama ini faqiha tidak terus terang kalau nafasnya agak terganggu.
Prof temanku kena lupus, saat saya kasih meditea sekarang kondisinya kembali sehat. Ini juga mau tak kasihkan ke temanku, karna mamanya sekarang kena cA. Semoga bisa sembuh dengan meditea.